IAIN Syekh Nurjati Cirebon Pelopori Sertifikasi Haji Virtual

KOTA CIREBON, (FC).- Pada masa pandemi Covid-19 ini, penyelenggaraan sertifikasi pembimbing manasik haji dilakukan dengan memanfaatkan Informasi dan Teknologi (IT). Atas hal itu, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon melalui Center for Hajj and Umrah Studies mengembangkan Sertifikasi Haji Virtual berbasis IT.

Menurut Direktur Center for Hajj and Umrah Studies, H Muzaki, pada sesi daring peserta diwajibkan mengikuti semua mata pelatihan melalui aplikasi Webinar Zoom Meeting dan portal Center for Hajj and Umrah Studies IAIN Syekh Nurjati Cirebon di www.haji-sejati.or.id. yang dilaksanakan selama tujuh hari.

“Sementara sesi luring dilaksanakan selama lima hari untuk materi yang bersifat praktik, seperti praktik manasik haji,” ungkap Muzaki.

Kordinator program, H Mohammad Yahya  menambahkan, website yang dimiliki lembaganya terintegrasi dengan sistem yang mumpuni, yaitu meliputi proses perekaman kehadiran, sajian materi, proses penugasan, survei, penilaian, dan monitoring yang semuanya dilakukan melalui teknologi informasi.

Peserta tidak lagi repot untuk mencari materi, mengumpulkan tugas dan melihat evaluasi dirinya, karena semua dapat diakses melalui satu aplikasi digital,” terang Yahya.

Untuk diketahui, program sertifikasi pembimbing manasik haji ini menggunakan model pelatihan berbasis online, offline, dan paperless. Hal ini mulai dilakukan dalam program Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan VII hasil kerjasama IAIN Syekh Nurjati Cirebon bersama Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 12 hari (19-30 Oktober 2020) tersebut menggunakan metode blended learning, yaitu dengan memadukan pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan.

Kegiatan ini pun mendapatkan apresiasi dari Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat, H Adib. Dia mengungkapkan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon mampu membuat grand design kegiatan pelatihan di masa Pandemi Covid-19.

“Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Angkatan Ke-VII Reguler ini menjadi starting point pelatihan pembimbing manasik haji dan umrah profesional berbasis daring-luring,” katanya.

Kabid PHU Kemenag Jawa Barat, H Ajam Mustajam menuturkan, pelaksanaan sertifikasi haji virtual dengan teknologi digital adalah yang pertama di Indonesia, dan Jawa Barat adalah pencetusnya. Untuk itu, dukungan konsep dan teknis kegiatan yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini.

Selain itu, menurut dia, model pelatihan berbasis teknologi akan mampu meningkatkan pemahaman peserta terhadap perkembangan zaman yang dinamis.

“Permasalahan pembimbing haji yang tidak mampu menjalankan aplikasi-aplikasi haji Kemenag. Harapanya tidak ada lagi, pembimbing haji mampu melakukan akselerasi literasi teknologi dan setiap proses yang terkait dengan ibadah haji,” harap Ajam.

Dia mengungkapkan, antusias peserta terlihat melalui partisipasinya dalam penggunaan teknologi. Peserta yang didominasi oleh para Ulama, Kyai dan Pembimbing yang berpengalaman tersebut melalui proses pelatihan berbasis online dengan sangat baik. (Agus)


Sumber: https://fajarcirebon.com/iain-syekh-nurjati-cirebon-pelopori-sertifikasi-haji-virtual/