Kanwil Kemenag Gandeng IAIN Cirebon dalam Workshop Sertifikasi Pembimbing Haji
CIREBON,(KC Online)
Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggandeng IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Sunan Gunung Djati dalam workshop perumusan metode pembelajaran sertifikasi pembimbing manasik haji reguler di masa pandemi Covid-19.
Acara yang bertempat di La Grande Hotel Bandung itu berlangsung selama tiga hari mulai 16-18 September 2020.
Kepala bidang PHU Kanwil Kemenag Jawa Barat, H. Ajam Mustajam, mengatakan, peserta kegiatan ini terdiri dari delegasi IAIN Syekh Nurjati, UIN Bandung, unsur Pemeritah Daerah Jawa Barat dan Kanwil Kemenag Jabar. "Kegiatan ini bagian dari fasilitasi kami bersama akademisi dan pengelola sertifikasi haji untuk merumuskan rekomendasi desain pembelajaran daring sertifikasi haji di era pandemi yg mengintegrasikan pembelajaran daring dan luring," tuturnya.
Ia menambahkan, pandemi ini memberi dampak yang signifikan bagi penyelenggaraan ibadah haji, sehingga menuntut adanya inovasi dan kreatifitas dalam pelatihan pembimbing dan juga pembimbingan jamaahnya. "Skema ibadah haji pada tahun 2021 pun patut untuk disiapkan dengan baik, antara lain haji berjalan 100 persen dengan harapan pandemi berakhir, haji berjalan 100 persen dengan ketersediaan vaksin Covid-19, haji berjalan dengan kuota 50 persen dan skema pembatalan ibadah haji tahun 2021,” katanya.
Hal ini menjadi perhatian serius dari H. Adib, selaku kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Menurutnya, pandemi yang belum usai dan cenderung naik menjadi tantangan bagi pemerintah, termasuk menyiapkan berbagai perangkat yang responsif terhadap kondisi ini.
"Dukungan pemerintah Jawa Barat melalui dana bantuan sosial keagamaan juga menjadi faktor pendukung dalam menyukseskan agenda-agenda Kemenag Provinsi,” kata Adib. Menurutnya, salah satu hal penting untuk disiapkan adalah desain program sertifikasi pembimbing manasik haji online-offline yang harus memperhatikan instrumen, quality control dan teknis yang mutakhir dan IT Based, serta memperhatikan protokol kesehatan yang terstandar, sehingga kerjasama dengan PTKIN penyelenggara menjadi penting untuk menghasilkan pembimbing yang berkualitas.
Sementara itu, Hajam selaku Dekan Fakultas Ushuludin Adab Dakwah (FUAD) IAIN Syekh Nurjati menyambut baik kegiatan ini. Pihaknya telah menyiapkan desain pembelajaran daring program sertifikasi pembimbing haji untuk merespon pandemi Covid-19. Menurutnya, skema platform digital melalui aplikasi buatan lembaganya, dilengkapi dengan fitur-fitur kelas online menjadi terobosan penyelenggaraan program sertifikasi. Selain tetap mempersiapkan agenda praktik melalui tatap muka. Hal ini dikuatkan oleh paparan H. Muzakki, sebagai ketua Lembaga Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji IAIN Syekh Nurjati, bahwa peserta akan diajak untuk banyak melakukan eksplorasi berbagai macam perangkat digital dengan tidak mengurangi durasi dan materi pelatihan.
“Proses pembelajaran teori, praktik, assesment, monitoring dan evaluasi dilakukan secara daring dan luring. Sistem ini tetap menjamin penyelenggaraan sertifikasi yang berkualitas tanpa menghilangkan substansinya” tambah Muzaki. (Fanny/Rilis)